DEKLARASI
KEKHALIFAHAN ISIS
MENURUT
SYEIKH YUSUF QARDHAWI
Oleh:
Husni Mubarok al – Beukasyi
Pemimpin
Ulama se-Dunia, Yusuf al-Qardhawi mengatakan bahwa kekhalifan Islam oleh ISIS
melanggar hukum syariah, tegasnya pada awal Juli lalu.
Pekan lalu, kelompok jihadis yang tergabung dalam ISIS
mendeklarasikan “khalifah Islam” di daerah – daerah yang mereka kuasai di Irak
dan Suriah dan memerintahkan umat Islam di seluruh dunia bersumpah setia
(berbai’at) kepada pemimpin mereka Abu Bakr al – Baghdadi.
Syeikh Qardhawi, adalah tokoh dan pemimpin dari Ikhwanul
Muslimin di Mesir, yang sekarang bermukim di Qatar, mengatakan dalam sebuah
pertanyaan bahwa deklarasi khilafah “batal di bawah syariah”.
Sebelumnya, pemimpin ISIS Baghdadi telah menyerukan umat
Islam yang memiliki kemampuan di bidang militer, medis dan manajerial,
hendaknya bergegas ke Irak, dan membantu perjuangan menegakan khilafah, dalam
sebuah rekaman audio yang dirilis pada waktu lalu.
“Mereka yang bisa berimigrasi ke Daulah Islam harus
bermigrasi, seperti berimigrasi ke Daulah Islam adalah tugas”, kata Abu Bakr
al-Baghdadi. “khlifah” dalam rangka menegakkan Syariah membutuhkan ‘hakim,
militer, dokter dan insinyur di segala bidang,” tambahnya.
“Melawan
musuh – musuh Allah dan mencari kematian di tempat di mana anda berharap untuk
menemukan kematian itu”, katanya. “Saudara – saudaramu, di setiap bagian dari
dunia ini, sedang menunggu anda untuk menyelamatkan mereka,” ajaknya.
Tetapi
tokoh jihad Jordan, Abdurrahman al-Maqdisi, berbeda pendapat soal deklarasi
khilafah oleh ISIS dan Abu Bakr al-Baghdadi itu. Al-Maqdisi mengkhawatirkan
akan semakin banyak terjadi pertumpahan darah. Karena, mereka yang menolak
berbai’at, kemudian dianggap sebagai ‘kafir’, dan wajib di perangi. Ini akan
semakin menimbulkan kekacauan yang lebih luas di Timur Tengah.
Ahli Fiqh al-Azhar, Dr.Zein al-Najjah, saat bertemu
dengan para wartawan dari berbagai media Islam di Jakarta, mengatakan hendaknya
menunggu, bersabar jangan tergesa menyikapi deklarasi ISIS.
Perbedaan yang sangat tajam ini, mengakibatkan
perpecahan, dan kemudian peperangan sesama mujahidin. Ini akan semakin
melemahkan gerakan jihad di seluruh dunia. Dewasa ini dunia menyaksikan gerakan
jihad melawan kafir musyrik (Yahudi dan Nasrani) sedang tumbuh, termasuk
menghadapi Syiah rafidhoh yang sekarang ini sudah menjadi ancaman nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar